8 Penyebab Konflik di Tempat Kerja

Tanggal post 2 Februari, 2014

Menurut psikolog Art Bell dan Brett Hart, terdapat 8 penyebab umum terjadinya konflik di tempat kerja yaitu :

Konflik sumber daya
Kita semua memerlukan akses terhadap sumber-sumber daya tertentu – baik supply peralatan kantor, pertolongan dari rekan kerja, atau bahkan ruang meeting – untuk mengerjakan pekerjaan kita sebaik mungkin. Saat lebih dari satu orang atau kelompok memerlukan akses terhadap sumber daya tertentu, konflik dapat terjadi.

Bila Anda menghadapi konflik jenis ini gunakan teknik win-win negotiation atau influence model untuk mencapai kesepakatan bersama. Ajarkan anggota tim Anda untuk mengatasi penyebab konflik ini dengan meyakinkan diri mereka bahwa mereka memiliki segala sesuatu yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Ajarkan mereka bagaimana memprioritaskan waktu dan sumber daya mereka, sebagaimana mengajarkan mereka tentang cara bernegosiasi satu sama lain untuk mencegah konflik tipe ini.
Bila orang-orang mulai memperebutkan suatu sumber daya, dudukkan kedua pihak untuk mendiskusikan secara terbuka mengapa kebutuhan mereka saling bertentangan.

Konflik gaya
Setiap orang bekerja dengan cara berbeda sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian tiap orang. Misalnya, beberapa orang menyukai sensasi mengerjakan sesuatu di detik-detik terakhir menjelang deadline, sementara orang lain membutuhkan struktur deadline yang ketat untuk dapat tampil prima. Bagaimanapun juga, ketika gaya bekerja saling berbenturan, konflik seringkali terjadi.

Guna mencegah dan me-manage tipe konflik ini dalam tim Anda, pertimbangan gaya kerja tiap orang dan peran kelompok ketika Anda membangun tim Anda. Anda dapat juga mendorong orang-orang ini untuk melakukan tes kepribadian untuk menolong mereka menjadi lebih mudah menerima gaya kerja rekan lain dan ebih fleksible pada hasil.

Konflik persepsi
Persepsi yang berbeda juga merupakan penyebab umum dari politik kantor. Misalnya, bila Anda sudah melimpahkan suatu proyek kepada 1 orang yang secara umumnya merupakan tanggung jawab seseorang, Anda tanpa disadari menyulut konlik di antara keduanya. Pelajari bagaimana menggerakkan politik kantor dan coach tim Anda untuk mengerjakan hal yang sama.

Konflik gol
Kadang-kadang kita memiliki konflik gol dalam pekerjaan kita. Mislanya, salah satu dari manajer kita mengatakan bahwa kecepatan adalah gol terpenting bagi pelanggan. Manajer lain mungkin mengatakan bahwa servis yang berkualitas merupakan prioritas utama. Kedua hal ini kadang sulit untuk direkonsiliasikan. Bila menetapkan gol untuk anggota tim Anda, pastikan bahwa tidak ada gol-gol yang konflik. Dan bila gol yang ditetapkan bagi Anda tidak jelas negosiasikan gol yang mungkin dikerjakan semua orang.

Konflik tekanan
Kita seringkali bergantung pada rekan kerja untuk menyelesaikan tugas kita. Misalnya, bagaimana bila Anda membutuhkan laporan dari rekan kerja Anda siang ini, namun ternyata ia sedang mengerjakan laporan yang berbeda untuk orang lain dengan deadline yang sama ?

Konflik tekanan sama dengan konflik gol; perbedaan satu-satunya ialah bahwa konflik tekanan biasanya melibatkan tugas-tugas yang harus cepat diselesaikan, sementara konflk gol umumnya melibatkan proyek dengan waktu yang lebih panjang.

Bila Anda menemui orang-orang yang mengalami konflik karena harus mengerjakan 2 hal yang sama dalam satu waktu, lakukan re-schedule terhadap tugas dan deadline untuk mengurangi tekanan.

Konflik peran
Kadang kita harus menampilkan tugas yang berada di luar tanggung jawab kita. Bila hal ini menyebabkan kita harus memasuki teritori orang lain, maka konflik dan pertahanan kekuasaan dapat terjadi. Hal yang sama dapat juga terjadi kebalikannya – kadang kita mungkin akan merasa bahwa suatu tugas tertentu harus diselesaikan oleh orang lain.

Konflik peran sama dengan konflik persepsi. Umumnya, seorang anggota kelompok akan memandang tugasnya sebagai teritori tanggung jawabnya. Namun ketika orang lain datang dan mengambil alih tugas tersebut, konflik terjadi.

Bila hal semacam ini dihadapi oleh anggota tim Anda, jelaskan mengapa Anda menugaskan beberapa orang untuk mengerjakan tugas itu. Penjelasan Anda akan membantu mengatasi konflik seperti ini.

Anda dapat juga menggunakan team charter untuk mengkristalisasi peran dan tanggung jawab orang-orang dan memfokuskan orang pada tujuannya. Team charter ialah dokumen yang mendefinisikan tujuan tim, bagaimana pekerjaan akan dilakukan, dan hasil apa yang akan diperoleh.

Perbedaan nilai-nilai pribadi
Bayangkan atasan Anda menugaskan Anda untuk melakukan sesuatu yang menimbulkan konflik dengan standar etika Anda. Apakah Anda akan tetap melakukannya ? Bila Anda menolak, apakah Anda akan kehilangan kepercayaan atasan Anda atau bahkan pekerjaan Anda ?

Guna menghindari hal ini, gunakan etika kepemimpinan, cobalah untuk tidak menyuruh anggota tim Anda untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai mereka maupun Anda.

Kebijakan yang tidak terprediksi
Ketika aturan dan kebijakan berubah, pastikan Anda mengkomunikasikan dengan baik apa yang harus dikerjakan secara berbeda mulai sekarang dan lebih penting lagi ialah mengapa peraturan berubah. Saat orang paham mengapa peraturan itu harus ada mereka akan lebih mudah menerima perubahan.

Sumber: www.glowzsolution.com

Posted in Artikel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>